Catatan Seorang Sarjana (part 2)

Saat menulis ini, aku sudah menyandang profesi penulis profesional. Sebuah pa… Selengkapnya Catatan Seorang Sarjana (part 2)

Kita

Getir… Menyesaki tiap ruang hati. Satu titik cahaya, seolah memaksa airmata t… Selengkapnya Kita

Sajak Luka

Patah. Tersayat. Aku tidak lagi merasa bagaimana hujan mengelus mesra wajahku, … Selengkapnya Sajak Luka

Ketika gerimis berlabuh di hatiku

Kutemukan kau, ketika gerimis pelan menitik di dasar hati. Tetapi kekalutan mem… Selengkapnya Ketika gerimis berlabuh di hatiku

Rasa yang mencabik titik nadirku

Ada satu, menggumpal di relung dadaku. Sesak menyesak di antara tulang rusuk. S… Selengkapnya Rasa yang mencabik titik nadirku

Dan terjatuh lagi

Jatuh, pasti sakit rasanya. Apalagi jika sampai berdarah-darah, ngilu dan lebam… Selengkapnya Dan terjatuh lagi

Sepenggal ulasan dari buku Zaman Peralihan-Soe Hok Gie

Buku setebal 361 halaman ini membius mata saya dalam sekejap. Membuat penasaran… Selengkapnya Sepenggal ulasan dari buku Zaman Peralihan-Soe Hok Gie

Catatan seorang sarjana

Sarjana... Rasanya berat banget menyandang gelar itu. Menjadi sarjana adalah tu… Selengkapnya Catatan seorang sarjana

Relung-relung Cahaya (Bagian 2-End)

Berbagi waktu dengan alam Dan kau akan tahu siapa dirimu yang sebenarnya Hakika… Selengkapnya Relung-relung Cahaya (Bagian 2-End)

Relung-relung Cahaya (Bagian 1)

“Kami poetra dan poetri indonesia mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah a… Selengkapnya Relung-relung Cahaya (Bagian 1)

Wajah-wajah Bernama Berterbangan di Pelupuk Mataku

Entah darimana datangnya, rupa-rupa wajah di bawah temaram lampu malam. Aku men… Selengkapnya Wajah-wajah Bernama Berterbangan di Pelupuk Mataku