Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Secarik surat untuk sebuah nama

Kulihat kau dengan hati, dalam kecupan hangat, dan sepucuk doa yang kutitipkan pada Tuhan. Kupandang kau dengan mata terpejam, dalam senyuman cantik, dan bisikan lagu di jantungku. Entah bagaimana rupa merah kulukiskan di dindingmu, segalanya teramat elok nan rupawan, bahkan tatkala nafas ini terasa terhenti, kau masih saja menyematkan warna pelangi. Kini, biarkan aku menyentuh telapak kakimu, tetap hidup yang tak akan kembali.

Posting Komentar untuk "Secarik surat untuk sebuah nama"