Selasa, 07 September 2021

Seekor Anjing yang Ditinggal Tuannya

Malam itu

saat ku duduk di meja kerja

merangkai kata-kata

tiba-tiba

ku dengar senandung tak biasa

 

ia

menunggu di depan pintu

sesekali menggonggong

 

ku buka pintu

napasnya tersengal

tubuh kurus

di matanya, ada bulir tertahan

ia

menatapku

mengharap sepotong roti

namun aku tak punya roti

ku berikan tahu

ia pun makan

 

malam-malam berikutnya

ia datang kembali

mengendus-endus di balik pagar

berharap aku keluar

sekadar mengobati lapar

 

 

7 September 2021

Pisau yang Melukai Lenganku

Tajam

menukik di epidermis

menembus dermis

mengoyak hipodermis

pelan menebas

namun tak berdarah

 

ujung runcingnya masih melekat

gagangnya mengkilat

makin dalam

mengikis lapisan jaringan

berupaya mematahkan tulang

sisakan luka

 sementara

nun jauh di sana

seseorang tertawa

tatkala dengar aku teriak

ia berbaju malaikat

tetapi raganya kobaran api 

ia lah

pemilik besi berkarat

yang menikam lenganku.

 

 

Kab. Tegal,  2 September 2021

Tempat (yang Dulu) Kau Sebut Rumah

Tumpukan bata di sudut jalan mulai berlumut

tak ada angin berembus lewat jendela setiap pagi

pintu berderit hanya sekali

tatkala penjaga datang sore hari

 

Salon dan DVD di bufet berkarat

album kenangan tahun 80an kesukaanmu berdebu

euforia siaran pertandingan sepak bola kini membisu

tayangan film kolosal tak lagi nyala di televisi kamar itu


 

Kau bungkam,

membiarkan ruang itu tak bertuan

kursi, meja, lemari, bangku tua bergerak tanpa sentuhan

toilet senyap tanpa suara keran

 

Seumpama waktu serupa jarum jam

ingin ku rakit lagi keping kehidupan

Tapi waktu cuma bisa ditenun ke depan

tempat (yang dulu) kau sebut rumah telah jadi kenangan

 

 

 

Kab. Tegal, 5 Agustus 2021

R.I.P

Untuk orang yang telah menjadikanku manusia berguna

Tempat yang Dulu Kau Sebut Rumah

Tempat (yang Dulu) Kau Sebut Rumah

Tumpukan bata di sudut jalan mulai berlumut tak ada angin berembus lewat jendela setiap pagi pintu berderit hanya sekali tatkala penja...