Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Seruat hati yang terluka

Kemana kau sahabatku? Kemana perginya...? Kemana wajahmu yang dulu memperhatikan aku? Kemana senyummu yang selalu menghiburku? Kemana semua rasa rindu itu.
Luka ini kembali menganga saat kubaca coretan kecil darimu. Kelak aku tahu, kau tidak tulus padaku.
Embun mulai bergerak kecil. Lamat-lamat kemudian hilang. Tahu kah kau sahabatku? Bulir-bulir ini tak terbendung ketika kubaca coretan-coretan itu. Apakah kau benar mengkhianatiku sahabatku...?
Apa salahku? Apa aku pernah menyakitimu? Pernahkah kau peduli bahwa perasaanku teramat dalam..teramat dalam mencintaimu, menyayangimu.
Kekuasaan bukan ambisiku sahabatku! tapi ambisimu membuatku harus bergerak maju karena kau telah diselaputi dinding hitam yang kau sangka putih. Sadarkah kau berada di tengah orang-orang yang dulu menjatuhkan orang yang kau cintai. Kau kira apa lentera ini sahabatku? Apa kau pikir cuma sebatang lilin mungil tak bernyawa?
Kini kau buat aku rapuh. Hancur berkeping-keping. Aku tersiksa. Terdesak nyeri dan lara. Aku perempuan, sahabatku!!! cukuplah kau lukai aku sampai di sini saja.
Semoga kau menyadari bahwa kau telah melukai orang-orang yang mencintaimu dengan tulus, suatu hari...

Posting Komentar untuk "Seruat hati yang terluka"