Seruat hati yang terluka (2)
detik ke-90...
hari ini entah sudah berapa liter embun yang kutitiskan...tak berhenti...mengingatmu...mengenang kita...mengenalmu...terlalu dalam...
seandainya kau tahu suatu saat, aku berharap kau berlari padaku dan menggenggamku kemudian berkata, "ku masih sahabatmu...benar-benar sahabatmu..."
aku ingin berhenti membaca tentangmu..tetapi hatiku merindukanmu. Sangat merindukan...terasakah kau di sana... aku memanggilmu, memanggil namamu...berharap kau membuang kepalsuan...
hari ini entah sudah berapa liter embun yang kutitiskan...tak berhenti...mengingatmu...mengenang kita...mengenalmu...terlalu dalam...
seandainya kau tahu suatu saat, aku berharap kau berlari padaku dan menggenggamku kemudian berkata, "ku masih sahabatmu...benar-benar sahabatmu..."
aku ingin berhenti membaca tentangmu..tetapi hatiku merindukanmu. Sangat merindukan...terasakah kau di sana... aku memanggilmu, memanggil namamu...berharap kau membuang kepalsuan...
Posting Komentar untuk "Seruat hati yang terluka (2)"