Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Maret

Tungku yang memanas itu masih terasa
ketika maret menggulung kisahku
mengubur asa
mencabik rasa

Entah seberapa besar sayatan
luka ini kian menganga
aku pun terdampar dalam sepi yang tiba-tiba
dalam gelap yang tak kuinginkan

Kelam yang semakin kelam
maret melibasku dengan tebasan pedang perkara
diamku menahan pilu
merajut benang-benang kepasrahan

Maret kini telah pergi
dan ada yang kembali
tapi bukan yang dulu lagi...

Mengenag 20 Maret 2009

Posting Komentar untuk "Maret"